Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

12 Penyebab Keguguran yang Harus Diketahui Ibu Hamil

hi Ladies And Gentlemen para pembaca blog ini yang sehat dong ? , Kembali lagi di Info Sehat. Baiklah kali ini gue akan membagikan info 12 Penyebab Keguguran yang Harus Diketahui Ibu Hamil....

DokterSehat.Com – Keguguran adalah kondisi yang paling dikhawatirkan oleh setiap ibu hamil. Selain sakit fisik yang dialami, stres dan trauma bisa dialami ibu hamil yang mengalami keguguran. Pada banyak kasus, keguguran bisa terjadi karena janin yang tidak berkembang secara normal. Apa saja penyebab keguguran? Simak penjelasannya di bawah ini.

12 Penyebab Keguguran yang Harus Diketahui Ibu Hamil

Penyebab Keguguran Saat Hamil

Pada dasarnya terdapat banyak faktor yang menjadi penyebab keguguran. Jika keguguran terjadi selama trimester pertama kehamilan, biasanya hal ini disebabkan oleh masalah pada janin. Sedangkan, jika keguguran terjadi setelah trimester pertama kehamilan hal itu bisa disebabkan dari kondiai kesehatan ibu.

Selain itu, keguguran juga disebabkan oleh infeksi di sekitar bayi–yang menyebabkan kantong ketuban pecah sebelum munculnya rasa sakit atau perdarahan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh pembukaan rahim yang terlalu cepat.

Berikut ini adalah hal-hal yang menyebabkan keguguran, di antaranya:

1. Kromosom abnormal

Penyebab utama keguguran adalah kromosom abnormal. Ibu hamil yang mengalami keguguran dalam 13 minggu pertama kehamilan terjadi karena adanya masalah pada kromosom. Kromosom mengandung gen yang menentukan sifat, warna rambut dan mata. Jika jumlah kromosom salah atau rusak, janin tidak bisa tumbuh secara normal.

Hal penting yang perlu diketahui tentang kromosom abnormal adalah tidak ada cara yang bisa mencegah gangguan kromoson ini. Seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 35, risiko Anda untuk mengalami kromosom abnormal akan meningkat. Jika sebelumnya Anda mengalami keguguran akibat kondisi ini, pada kehamilan berikutnya masalah ini biasanya tidak akan terjadi.

2. Kondisi medis

Keguguran selama trimester kedua (minggu 13 hingga 24) biasanya merupakan akibat dari masalah kesehatan ibu. Kondisi yang menyebabkan keguguran ini, antara lain:

  • Infeksi seperti cytomegalovirus atau campak Jerman.
  • Penyakit tiroid, lupus, dan gangguan autoimun lainnya.
  • Masalah dengan rahim atau leher rahim Anda, seperti: fibroid; rahim berbentuk tidak normal atau serviks yang terbuka dan melebar terlalu dini (incompetent cervix).

3. Gaya hidup

Kebiasaan tertentu yang Anda lakukan ternyata bisa meningkatkan risiko keguguran. Berikut ini adalah beberapa penyebab keguguran terkait dengan gaya hidup, antara lain:

  • Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan risiko keguguran bahkan jika hanya ayah yang merokok.
  • Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Pengguna obat-obatan terlarang.

Mengoptimalkan kesehatan menjelang kehamilan dapat membantu mengurangi risiko keguguran. Selain itu, mempersiapkan kehamilan dengan memodifikasi diet dan olahraga, membatasi stres, dan mengonsumsi vitamin prenatal sangat ideal untuk kehamilan.

4. Kondisi lingkungan

Zat-zat tertentu di rumah atau di tempat kerja juga dapat membuat Anda berisiko keguguran. Beberapa zat tersebut, di antaranya:

  • Merkuri yang dilepaskan dari termometer yang rusak atau bola lampu neon.
  • Pengencer cat, penghilang noda dan pernis.
  • Pestisida untuk membunuh serangga atau tikus.
  • Arsenik ditemukan di dekat lokasi limbah atau di air sumur.

Selain itu, sebuah studi menemukan bahwa peningkatan paparan nitrogen dioksida dikaitkan dengan risiko keguguran yang lebih tinggi. Secara khusus, peningkatan paparan 10-ppb (parts per billion) selama rentang tujuh hari dikaitkan dengan kemungkinan keguguran 16% lebih tinggi.

5. Serviks yang melemah

Dalam beberapa kasus, otot leher rahim lebih lemah dari biasanya. Kondisi ini dikenal sebagai inkompetensi serviks. Serviks yang melemah dapat disebabkan oleh cedera sebelumnya di area ini, biasanya setelah prosedur pembedahan. Kelemahan otot dapat menyebabkan leher rahim terbuka terlalu dini selama kehamilan sehingga menyebabkan keguguran.

6. Polycystic ovary syndrome (PCOS)

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah suatu kondisi di mana indung telur lebih besar dari normal. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan hormon dalam ovarium.

PCOS dikenal sebagai penyebab utama infertilitas karena dapat menurunkan produksi telur. Bahkan, penyebab utama keguguran ini juga meningkatkan risiko keguguran pada wanita subur.

7. Gangguan pembekuan darah

Selain terkait kondisi fisik, penyebab keguguran juga bisa terjadi akibat kelainan pembekuan darah seperti faktor V Leiden. Meski kasus ini adalah sesuatu yang jarang terjadi, wanita yang membawa faktor V mutasi Leiden memiliki kecenderungan untuk mengembangkan pembekuan darah selama kehamilan atau ketika sedang meningkatkan hormon estrogen.

8. Gangguan imunologi

Meski gangguan imunologi masih menjadi perdebatan terkait penyebab keguguran, namun sebuah penelitian mengungkapkan bahwa gangguan imunologi memiliki peran yang menyebabkan keguguran, terutama keguguran berulang.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa antibodi tertentu dapat menjadi salah satu penyebab paling umum keguguran berulang. Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat mengakibatkan peningkatan angka keguguran, hal ini disebabkan karena antibodi antifosfolipid yang dibawa oleh penderita sindrom antifosfolipid.

Sindrom antifosfolipid juga dikenal sebagai sindrom darah kental. Kondisi ini membuat darah cenderung menggumpal. Menurut penelitian, kasus darah kental ditemukan pada 15-20 persen wanita yang mengalami keguguran berulang.

9. Keracunan makanan

Keracunan makanan umumnya disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi. Makanan yang sudah terkontaminasi dapat meningkatkan risiko keguguran. Sebagai contoh:

  • Paling sering ditemukan dalam produk susu atau keju yang tidak dipasteurisasi.
  • Disebabkan akibat makan daging mentah atau kurang matang.
  • Sering disebabkan oleh makan telur mentah atau setengah matang.

10. Obat-obatan

Beberapa obat-obatan berikut dapat meningkatkan risiko Anda mengalami keguguran. Obat penyebab keguguran itu, antara lain:

  • Obat untuk mengatasi kondisi rheumatoid arthritis.
  • Obat untuk eksim dan jerawat.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen.

Guna memastikan obat yang Anda konsumsi aman selama kehamilan, selalu konsultasi dengan dokter, bidan atau apoteker sebelum meminumnya.

11. Kondisi kronis

Penyebab keguguran lainnya adalah penyakit yang dialami oleh ibu hamil, seperti obesitas dan diabetes. Seorang wanita yang mengidap obesitas maupun diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami keguguran saat hamil daripada wanita normal.

12. Masalah plasenta

Plasenta adalah organ yang menghubungkan suplai darah ibu ke janinnya. Jika ada masalah dengan perkembangan plasenta, kondisi tersebut bisa menyebabkan keguguran.

Nah, itulah beberapa penyebab keguguran yang harus diwaspadai oleh ibu hamil. Selain beberapa hal yang menyebabkan keguguran seperti di atas, perlu diketahui juga bahwa risiko keguguran lebih tinggi bisa dipengaruhi oleh wanita yang pernah mengalami dua kali keguguran berturut-turut.

 

Sumber:

  1. https://www.webmd.com/baby/4-common-causes-miscarriage#1
  2. https://www.nhs.uk/conditions/miscarriage/causes/
  3. https://www.parents.com/pregnancy/complications/miscarriage/top-7-causes-of-miscarriage/
  4. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pregnancy-loss-miscarriage/symptoms-causes/syc-20354298
Semoga artikel tentang 12 Penyebab Keguguran yang Harus Diketahui Ibu Hamil, bermanfaat buat kalian semua.
Kurang lebihnya saya mohon maaf. Apabila ada pertanyaan silahkan tinggalkan di kolom komentar di bawah ini dan mari kita diskusikan bersama. Sampai jumpa di Artikel seru lainnya.

Tag : 12.salah satu penyebab penyakit kolera pada penduduk adalah, 12 faktor penyebab korupsi, penyebab 12, 12 penyebab banjir, 12. penyebab jatuhnya kabinet ali sastroamidjojo ii adalah, 12 penyebab rezeki sempit, 12 penyebab kalimat tidak efektif, 12 penyebab konflik bernuansa agama,

Post a Comment for "12 Penyebab Keguguran yang Harus Diketahui Ibu Hamil"